Ulumul Arabiyah (ilmu-ilmu Bahasa Arab)

Bahasa Arab adalah bahasa yang terjaya dari bahasa-bahasa lainnya, terbanyak pramasastranya, hingga ia dapat melayani kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan disegala bidang.

Untuk mengetahui seluk beluk bahasa Arab yang masyhur itu lebih jauh dan untuk menilai keindahan kalimat baik prosa maupun puisi, maka satrawan-sastrawan arab telah menetapkan 13 cabang ilmu yang bertalian dengan bahasa yang disebut dengan "Ulumul Arabiyah"

"Ulumul Arabiyah" bisa disebut linguistik Arab itu terdiri dari :

1. Ilmu L-ughah : llmu pengetahuan yang menguraikan kata-kata (lafaz) Arab besamaan dengan maknanya. Dengan pengetahuan ini, orang akan dapat mengetahui asal kata dan seluk beluk kata. Tujuan ilmu ini untuk memberikan pedoman dalam percakapan, pidato, surat-menyurat, sehingga seseorang dapat berkata-kata dengan baik dan menulis dengan baik' pula.

2. Ilmu Nahwu : Ilmu pengetahuan yang membahas prihal kata-kata Arab, baik ketika sendiri (satu kata) maupun ketika terangkai dalam kalimat. Dengan kaidah-kaidah ini orang dapat mengatahui Arab baris akhir kata (kasus), kata-kata yang tetap barisnya (mabni), kata yang dapat berubah ( mu'rab).

Tujuanya adalah untuk menjaga kesalahan-kesalahan dalam mempergunakan bahasa , untuk menghindarkan kesalahan makna dalam rangka memahami AI-Quran dan Hadist, dan tulisan-tulisan ilmiah atau karangan.

Alam tata bahasa/ sintaksis Arab, dikenal istilah Fi'iil dan Harf, jumlah Islamiyah dan Fi'liyah serta Syibhu jumlah. Dalam ilmu Nahwu banyak lagi istilah dan persoalan yang dihadapi dapat diteliti dari buku-buku bahwa yang banyak tersebar. Yang dikenal memprakarsai Nahwu adalah Ali bin Ali Thalib beserta sahabatnya.
Peristilahan Nahwu yang berpengaruh kepada bahasa Indonesia adalah yang dikarang oleh Abul Aswat Adduali dan Sibawaihi yang terlebih dahulu dikenal orang Barat. (keterangan lanjutan dapat dilihat dari buku Sejarah Studi bahasa Indonesia oleh Drs. Ahmad Samin 1982. Diktat Fakultas Sastra USU).
3. Ilmu Sharf (morfologi Arab) : Ilmu pengetahuan yang menguraikan tentang bentuk asal kata, maka dengan ilmu ini dapat dikenal kata dasar dan kata bentukan, dikenal pula afiks, Sufiks dan infiks, kata kerja yang sesuai dengan masa. Penciptaan llmu Sari ini adalah Muaz bin Muslim.
4. Ilmu Isytiqaq : Ilmu pengetahuan tentang asal kata dan pemecahannya, tentang imbuhan pada kata (hampir sama dengan ilmu Sarf)
5. Ilmu L-'arudh : Yang membahas hal-hal yang bersangkutan dengan karya sastra syair dan puisi. llmu Arudh memberitahukan tentang wazan-wazan (timbangan) syair dan tujuanya adalah untuk membedakan proses dalam puisi membedakan syair dan bukan syair .Dengan ilmu arudh ini dikenal bahar syair seperti berikut ini : bahar thawi, bahar madid, bahar basith, bahar wafir, bahar kamil, bahar hijaz, bahar rozaz, bahar sari' bahar munsarih, bahar khafif, bahar mudhari, bahar muqradmib, bahar mujtas, bahar mutaqarib, bahar Romawi dan bahar mutadarik.
6. Ilmu Qawafi : yang membahas suku terakhir kata dari bait-bait syair sehingga diketahui keindahan syair. Yang memprakarsai adanya Qawafi ialah Muhallil bin Rabi'ah paman Amruul Qaisy.
7. llmu Qardhus Syi'ri : yaitu sejenis ilmu pengetahuan tentang karangan yang berirama (lirik), dengan tekanan suara yang tertentu. Gunanya untuk membantu menghafalkan syair dan mempertajam ingatan pembaca syair.
8. Ilmu Khat :yaitu pengetahuan tentang huruf dan cara merangkaikannya, termasuk bentuk halus kasarnya dan seni menulis dengan indah dapat dibedakan dalam beberapa bentuk mulai dari khat tsulus, Diwan, Parsi dan khat nasakh. Penemu pertama ilmu khat adalah nabi Idris karena beliaulah yang pertama kali menulis dengan kalam.
9. Ilmu Insyak :yaitu ilmu pengetahuan tentang karang mengarang surat, buku, pidato, cerita artikel, features dan sebagainya. Gunanya untuk menjaga jangan sampai salah dalam dunia karang-mengarang.
10. Ilmu Mukhodarat : yaitu pengetahuan tentang cara-cara memperdalam suatu persoalan, untuk diperdebatkan didepan majlis, untu menambah keterampilan berargumentasi, mahir bertutur dan terampil mengungkapkan cerita.
11. Ilmu Bayan : ialah ilmu yang menetapkan beberapa peraturan dan kaedah untuk mengetahui makna yang terkandung dalam kalimat penemunya adalah Abu Ubaidah yang menyusun pengetahuan ini dalam "Mujazu Al-Quran" kemudian berkembang pada imam Ahu T ,qahir disempurnakan oleh pujangga-pujangga Arab lainnya seperti AI-Jahiz, .lbnu Mu'taz, Qaddamah dan Abu Hilal Al- Asikari. Dengan ilmu ini akan diketahui rahasia bahasa arab dalam prosa dan puisi, keindahan sastra Al-Quran dan Hadist.
Tanpa mengetahui ilmu ini seseorang tidak akan dapat menilai apalagi memahami isi AJ-Quran dan Sabda nabi dengan sesungguhnya.
12. Ilmu Ma'ani : ialah pengetahuan untuk menentukan beberapa kaedah untuk pemakaian kata sesuai dengan keadaan (situasi dan kondisi) dalam istilah disebutkan "Muthabiq Lil /muqtadhal Hali" tujuannya untuk mengetahui I'jaz Al-Quran, keindahan sastra Al-Quran yang tiada taranya. 

13. Ilmu Badi' : yaitu pengetahuan, tentang seni sastra, Penemu imu ini adalah Abdullah bin Mu'taz. llmu ini ditujukan untuk menguasai seluk beluk sastra sehingga memudahkan seseorang dalam meletakkan kata- sesuai tempatnya sehingga kata-kata tadi berlin bertelindan dengan indah, sedap didengar dan mudah diucapkan.Jika ditinjau dari segj perbidangan linguistik maka pembagian ilmu bahasa Arab tersebut diatas termasuk bidang interdisiplioner linguistik yang saling terkait satu dan lainnya.

Bidang ilmu Balghah (semantik Arab) terangkum dalam komponen ilmu bayan, Ma'ani dan Badi'.

Maka apabila dilihat dari keterkaitan ilmu-ilmu yang telah disebutkan itu, tak satupun ilmu bahasa Arab itu diabaikan, namun yang terlebih masyhur dikalangan masyarakat Indonesia yang harus benar-benar dipelajari adalah Ilmu Nahwu saja, ini merupakan anggapan yang keliru.



Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar