Novel dan Cerpen Arab Modern

Dalam kesusastraan Arab, novel muncul pada pertengahan terakhir abad ke-19, dimulai dengan novel terjemahan dan diterbitkan secara bersambung di majalah-majalah. Ada 13 novelis yang aktif antara tahun 1885-1914. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang kristen yang pernah berkunjung ke Inggris, Perancis, Rusia, dan Amerika. Novel berbahasa Arab pertama muncul di Syiria yang ditulis oleh Antun as-Saqqal (1824-1885) dengan judul al-Ashum an-Nariyyah (Panah Api).
Perkembangan novel pada masa ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu:
1.   Novel yang masih dipengaruhi maqamat (yang merupakan salah satu genre sastra pada masa sebelumnya), seperti novel Hadits Isa ibn Hisyam karya Muhammad al-Muwalhi (1858-1930), dan karya Hafiz Ibrahim (1870-1932) yang berjudul Layali Satih;

2.   Novel terjemahan yang sudah meninggalkan ciri maqamat-nya, seperti Rifa'at Tahtawi (1801-1873), yang menerjemahkan novel Telemaque karya sastrawan Perancis, Fenelon, dan Mustafa Luthfi al-Manfaluti (1876-1924), yang menerjemahkan novel Faul et Virginia karya Saint Pierre; dan
3.   Novel asli yang ditulis oleh para novelis Arab, seperti novel Zainab karya Muhammad Husein Haekal (1888-1956).
Seperti halnya novel, cerpen-cerpen pertama dalam kesusastraan Arab juga berupa terjemahan atau saduran dari kesusastraan Eropa, terutama Inggris dan Perancis. Beribu-ribu cerpen terbit di Mesir dan Libanon antara tahun 1870-1914. Cerpen-cerpen tersebut kebanyakan terbit di majalah dan surat kabar. Pelopor cerita pendek atau cerpen pada masa ini adalah Salim Butrus al-Bustani. Cerpenis lain selain Butrus adalah Jurji Jabrail Balit yang merupakan penerjemah cerpen pertama di Syiria, al-Manfaluti yang juga seorang cerpenis, dan Jibran Khalil Jibran (1883-1931) yang terkenal dengan kumpulan cerpennya al-Arwah al-Mutamarridah (jiwa-jiwa pemberontak).
referensi: 
Achmad. Bahrudin. 2011. Sejarah & Tokoh Kesusastraan Arab. 

0 komentar:

Posting Komentar